بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
MONO LOYALITAS (Satu Kesetiaan) Dalam Islam--Setia dapat diartikan teguh dan kukuh atas segala sesuatu yang diyakininya atau berpegang teguh atas ucapan dan pendiriannya. Agama Islam menganjurkan umatnya untuk bersikap setia atas suatu kebenaran dalam kehidupannya, baik kehidupan beragama, bermasyarakat, maupun berbangsa dan bernegara.
Firman Allah Ta’ala,
{لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ}
“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun mereka itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan dari-Nya, dan Dia menempatkan mereka di dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung” (QS al-Mujadilah:22).
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menafsirkan ayat ini berkata,
“…Seorang hamba tidak akan menjadi seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat dengan (keimanan) yang sebenarnya kecuali setelah dia mengamalkan kandungan dan konsekuensi imannya, yaitu mencintai dan berloyalitas kepada orang-orang yang beriman (kepada Allah), serta membenci dan memusuhi orang-orang yang tidak beriman, meskipun mereka orang yang terdekat hubungannya dengannya.
Inilah keimanan yang hakiki yang menumbuhkan buah dan hasil (yang benar)
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam,
“من أحب لله وأبغض لله وأعطى لله ومنع لله فقد استكمل الإيمان”
“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan tidak memberi karena-Nya, maka sungguh telah sempurna keimanannya“HR Abu Dawud (no. 4681) dan al-Hakim (no. 2694), dinyatakan shahih .
Alloh Ta’ala berfirman,
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ}
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuhKu dan musuhmu sebagai teman-teman dekat yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) karena rasa kasih sayang” (QS.Mumtahanah :1)
Allah Ta’ala berfirman,
{وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ}
“Barangsiapa di antara kamu menjadikan mereka sebagai kekasih/teman dekat, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka” (QS al-Maidah:51).
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah menyebutkan hal ini termasuk hal-hal yang membatalkan keislaman seseorang dan beliau berargumentasi dengan ayat di atas (“Risalatu nawaaqidhil islaam”, poin ke delapan.)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
“Al-baraa’ah (sikap berlepas diri/kebencian) adalah kebalikan dari al-wilaayah (loyalitas/kecintaan), asal dari al-baraa’ah adalah kebencian dan asal dari al-wilaayah adalah kecintaan. Yang demikian itu karena hakikat tauhid adalah (dengan) tidak mencintai selain Allah dan mencintai apa dicintai Allah karena-Nya. Maka kita tidak (boleh) mencintai sesuatu kecuali karena Allah dan (juga) tidak membencinya kecuali karena-Nya”(Kitab “majmu’ul fataawa” (10/465))
Ada beberapa hikmah dalam menjaga kesetian kita dalam kebenaran dan kebaikan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun terhadap pekerjaan yang baik, akan mendatangkan manfaat bagi diri kita dan orang lain, diantaranya:
- Kita akan selalu dihormati dan dihargai oleh teman sepergaulan;
- Akan dipercaya oleh orang lain, karena kesetiaan itu menunjukkan kejujuran;
- Dapat menunjukkan suatu kesungguhan;
- Terhindar dari konflik dan perselisihan;
- Terhindar dari sikap yang dapat mengecewakan orang lain.