بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
FOKUSLAH PADA 3 HAL INI :
1.TUJUAN HIDUP
2.PEDOMAN HIDUP
3.METODE HIDUP
1.Tujuan hidup
Alloh berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. [adz Dzariyaat/51 : 56].
Alloh berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai manusia, sembahlah Robb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. [al Baqarah/2 :21]
Alloh berfirman :
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa dimintai pertanggung-jawaban). [al Qiyamah/75 : 36]
2.PEDOMAN HIDUP
Nabi SAW bersabda :
إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَتَمَسَّكُوا بِهِ … ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara. Yang pertama, yaitu Kitabulloh. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Maka terimalah Kitab Alloh ini, dan berpegang teguhlah dengannya … kemudian beliau mengatakan : “Dan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Alloh (agar hati-hati) dalam urusan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Alloh (agar hati-hati) dalam urusan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Alloh (agar berhati-hati) dalam urusan keluargaku"1
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنْ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ وَسُنَّتِي
“Aku tinggalkan kepada kalian sesuatu. Kalian tidak akan tersesat, selama kalian berpegang teguh dengannya, yaitu Kitabulloh dan Sunnahku”.
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian, yaitu orang yang mempelajari al Qur`an lalu mengajarkannya"2
Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
“Jika kalian melewati taman-taman surga, maka lahaplah (nikmatilah) apa yang ada di dalamnya”. Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam ditanya : “Wahai Rosululloh, apa itu taman-taman surga?” Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Halaqoh-halaqah dzikir.”
Para ulama menjelaskan, halaqoh-halaqoh dzikir, maksudnya adalah majelis-mejelis tempat al Qur`an dan hadits-hadits Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam dibacakan, tempat menjelaskan yang dihalalkan oleh Alloh kepada para hamba, dan apa yang diharamkan atas mereka, serta hal yang berkait dengannya, seperti rincian-rincian hukum syari’ah, penjelasan macam-macamnya, dan segala hal yang berkait.
Maka manfaatkanlah waktu untuk menghadiri majelis dzikir, agungkanlah al Qur`an dan hadits, amalkan apa yang engkau pahami dari keduanya, bertanyalah tentang sesuatu yang susah engkau pahami, sehingga engkau bisa mengetahui al haq dengan dalil, sehingga engkau dapat mengamalkannya; dan kalian bisa mengetahui yang bathil berdasarkan dalil, sehingga kalian bisa menghindarinya. Dengan demikian, kalian termasuk orang yang faqih (paham) tentang agama.
3. METODE HIDUP
Mengikuti RosulullohSAW dan para Shohabat :(QS 9:100)
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Alloh dan Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
A. Harus ada perintah dari Alloh dan RosuNya.
Nabi SAW bersabda :
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada peritah dari kami, maka perbuatan itu tertolak"(HR Muslim)
B. Harus Ikhlas karena Alloh :
Fudhoil bin Iyadh –rohimahulloh- berkata:
إن العمل إذا كان خالصا ولم يكن صوابا لم يقبل ، وإذا كان صوابا ولم يكن خالصا لم يقبل ، ولا يقبل حتى يكون خالصا صوابا ، والخالص إذا كان لله ، والصواب إذا كان على السنة.
“Jika amal ibadah ikhlas tetapi tidak sesuai tuntunan, maka tidak diterima. Dan jika sesuai tuntunan tetapi tidak ikhlas, maka tidak diterima pula. Suatu amal tidak diterima kecuali ikhlas dan benar. Ikhlas bilamana dilakukan karena Alloh, dan benar bilamana dilakukan sesuai sunah Nabi”.
Jadi, hakikat amal ikhlas ialah manakala seseorang memurnikan amal ibadahnya untuk Alloh semata. Firman Alloh:
فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ .[الزمر/2]
“Maka beribadahlah kepada Alloh dengan memurnikan agama untukNya" (Al - zumar:2).
C. TERUS BELAJAR SAMPAI MATI.
Sufyan Ats-Tsauri rohimahulloh pernah ditanya: “Menuntut ilmu yang lebih kau sukai ataukah beramal?”. Beliau menjawab: “Sesungguhnya ilmu itu dimaksudkan untuk beramal, maka jangan tinggalkan menuntut ilmu dengan dalih untuk beramal, dan jangan tinggalkan amal dengan dalih untuk menuntut ilmu.” (Lihat Tsamratu al-’Ilmi al-’Amal, hal. 44-45).
Abu Ja’far Ath-Thobari rahimahullah menjelang wafatnya berkata: “Sepantasnya bagi seorang hamba agar tidak meninggalkan (kewajiban) menuntut ilmu agama sampai ia mati.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir di dlm Tarikh Dimasyqo juz.52 hal.199. Lihat pula Al-Jaliisu Ash-Shoolih karya Al-Mu’afi bin Zakariya III/222)
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah selalu membawa Pena dan Tinta (untuk mencatat hadits dan faedah ilmiyah, pent) meskipun Beliau telah lanjut usia. Maka Ada seseorang yang bertanya kepadanya: “Sampai kapankah engkau berbuat demikian?” Beliau jawab: “Hingga aku masuk ke liang kubur.” (Lihat Manaaqibu Ahmad, karya Ibnul Jauzi hal.31, dan Talbiisu Ibliis, karya Ibnul Jauzi hal.400)