بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
TURUN NAIK NYA NAFAS UNTUK DZIKIR
Firman Alloh :
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
205. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.(QS 7:205)
"Jika Asma Alloh diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Alloh diingat dengan hati, maka itu akan sebanding dengan dengan tiga puluh lima juta ucapan-ucapan (dzikir) lisan, itulah dzikir hati atau dzikir sirr..
Ada 35 juta pembuluh darah dalam tubuh, dan semua terhubung ke jantung, Jika Nama Alloh diucapkan bahkan sekali saja (dengan hati) maka semua yang mengalir mengucapkan juga..
Rosululloh saw bersabda : “Wahai Abu Dzarr, Berdzikirlah kepada Alloh dengan zikir "khamilan”
Abu Dzarr bertanya : “Apa itu" khamilan?”
Sabda Rosul : “Khafi (dalam hati)”
TAHAP pertama dzikir adalah dzikir LISAN, Kemudian dzikir KALBU yang cenderung diupayakan dan dipaksakan, Selanjutnya dzikir kalbu yang berlangsung secara lugas, tanpa perlu dipaksakan, Serta yang terakhir adalah ketika Alloh sudah berkuasa di dalam kalbu disertai sirnanya dzikir itu sendiri..
Inilah rahasia dari sabda Nabi saw : ”Siapa ingin bersenang-senang di taman surga, perbanyaklah mengingat Alloh”
TANDA bahwa sebuah dzikir sampai pada SIR (nurani yang terdalam yang menjadi tempat cahaya penyaksian) adalah
ketika pelaku dzikir dan objek dzikirnya lenyap tersembunyi..
Dzikir Sir terwujud ketika seseorang telah terliputi dan tenggelam di dalamnya, Tandanya, apabila engkau meninggalkan dzikir tersebut ia takkan meninggalkanmu..
Dzikir tersebut terbang masuk ke dalam dirimu untuk menyadarkanmu dari kondisi tidak sadar kepada kondisi hudhur (hadirnya kalbu), Salah satu tandanya, dzikir itu akan menarik kepalamu dan seluruh organ tubuhmu
sehingga seolah–olah tertarik oleh rantai..
Indikasinya, dzikir tersebut tak pernah padam dan cahayanya tak pernah redup, Namun engkau menyaksikan cahayanya selalu naik turun, sementara api yang ada di sekitarmu senantiasa bersih menyala..
Dzikir yang masuk ke dalam sir terwujud dalam bentuk diamnya si pelaku dzikir
seolah–olah lisannya tertusuk jarum Atau semua wajahnya adalah lisan yang sedang berdzikir dengan cahaya yang mengalir darinya..
KETAHUILAH, setiap dzikir yang disadari oleh kalbumu didengar oleh para malaikat penjaga, Sebab perasaan mereka beserta perasaanmu, di dalamnya ada sir sampai saat dzikirmu sudah goib dari perasaanmu karena engkau sudah sirna bersama Tuhan, dzikirmu juga goib dari perasaan mereka..
Kesimpulannya, berdzikir dengan ungkapan kata–kata tanpa rasa hudhur (kehadiran hati) disebut dzikir lisan, berdzikir dengan merasakan kehadiran kalbu bersama Alloh disebut dzikir kalbu, sementara berdzikir tanpa menyadari kehadiran segala sesuatu selain Alloh disebut Dzikir Sir, itulah yang disebut dengan Dzikir Khafiy..
Alloh SWT berfirman : “Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika) dengan merendahkan dirimu dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai” (QS 7 : 205)
REZEKI lahiriah terwujud dengan gerakan badan, REZEKI batiniah terwujud dengan gerakan kalbu, REZEKI sir terwujud dengan diam, sementara
REZEKI akal terwujud dengan fana dari diam sehingga seorang hamba tinggal dengan tenang untuk Alloh dan bersama Alloh..
Nutrisi dan makanan bukanlah konsumsi rohani, melainkan komsumsi badan, Adapun yang menjadi konsumsi rokhani dan kalbu adalah mengingat Alloh Zat Yang Maha Mengetahui segala yang gaib..
Alloh SWT berfirman : “Orang–orang beriman dan kalbu mereka tenteram dengan mengingat (Dzikir kepada) Alloh.”
Semua makhluk yang mendengarmu sebenarnya juga ikut berdzikir bersamamu, Sebab engkau berdzikir dengan lisanmu, lalu dengan kalbumu, kemudian dengan nafs–mu, kemudian dengan rohmu, selanjutnya dengan akalmu, dan setelah itu dengan sirmu..
Bila engkau berdzikir dengan lisan, pada saat yang sama semua benda mati akan berdzikir bersamamu..
Bila engkau berdzikir dengan kalbu,
pada saat yang sama alam beserta isinya ikut berdzikir bersama kalbumu..
Bila engkau berdzikir dengan nafs–mu, pada saat yang sama seluruh langit beserta isinya juga turut berdzikir bersamamu....
Bila engkau berdzikir dengan rohmu, pada saat yang sama singgasana Alloh (‘Arsy) beserta seluruh isinya
ikut berdzikir bersamamu..
Bila engkau berdzikir dengan akalmu, para malaikat pembawa Arsy dan roh orang–orang yang memiliki kedekatan dengan Alloh juga ikut berdzikir bersamamu..
Bila engkau berdzikir dengan sirmu, Arsy beserta seluruh isinya turut berdzikir hingga dzikir tersebut bersambung dengan zat–Nya..
Imam al-Baqir dan Imam ash-Shadiq as berkata : “Para malaikat tidak mencatat amal sholih seseorang kecuali apa-apa yang didengarnya, maka ketika Alloh berfirman : “Berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika)”, tidak ada seorangpun yang tahu seberapa besar pahala dzikir di dalam hati dari seorang hamba-Nya kecuali Alloh Ta’ala sendiri”..
DI DALAM riwayat lainnya disebutkan bahwa Rosululloh saw bersabda : “Dzikir diam (khafiy) 70 kali lebih utama daripada dzikir yang terdengar oleh para malaikat pencatat amal.. “ (Al-Hadits)
Bila sang hamba mampu melanggengkan Dzikir Khafi serta meyakini bahwa semua Alam Lahir dan Alam Batin merupakan pengejewantahan dari nama-nama-Nya
maka ia akan merasakan kehadiran-Nya di semua tempat dan merasakan pengawasan-Nya dan jutaan nikmat-nikmat-Nya..
Perasaan akan kehadiran-Nya ini
akan mencegah sang hamba dari berbuat dosa dan maksiat...
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
14. Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku(Dzikir)
(QS 20:14)