Tadabbur Surah At-Taghabun
Oleh: Ust. Ahmad Hermanto, Lc
Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan)
1. Semua yang ada di langit dan di bumi menyucikan Allah dari apa yang tidak pantas bagiNya. Hanya milik Allah semata kewenangan bertindak dalam segala urusan, bagiNya sanjungan yang baik, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ huwallażī khalaqakum fa mingkum kāfiruw wa mingkum mu`min, wallāhu bimā ta’malụna baṣīr
2. Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. 2. Allah yang menciptakan kalian dari ketiadaan, lalu sebagian dari kalian mengingkari ketuhanan-Nya, dan sebagian dari kalian membenarkanNya serta mengamalkan syariatNya. Allah Maha Melihat amal-amal kalian, tidak ada sesuatu pun darinya yang samar bagiNya, dan Dia akan membalas kalian atasnya. خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqqi wa ṣawwarakum fa aḥsana ṣuwarakum, wa ilaihil-maṣīr
3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu). 3. Allah menciptakan langit dan bumi dengan hikmah mendalam, dan Allah menciptakan kalian dam bentuk terbaik. Hanya kepada Allah tempat kembali kalian pada Hari KIamat, dan Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amalnya. يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ya’lamu mā fis-samāwāti wal-arḍi wa ya’lamu mā tusirrụna wa mā tu’linụn, wallāhu ‘alīmum biżātiṣ-ṣudụr
4. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. 4. Allah mengetahui segala apa yang ada di langit dan di bumi. Allah Mengetahui apa yang kalian (wahai manusia) sembunyikan dan apa yang kalian tampakkan. Allah Maha Mengetahui tentang apa yang disimpan oleh dada dan apa yang dirahasiakan oleh jiwa. أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ فَذَاقُوا وَبَالَ أَمْرِهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ a lam ya`tikum naba`ullażīna kafarụ ming qablu fa żāqụ wa bāla amrihim wa lahum ‘ażābun alīm
5. Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih. 5. Apakah belum datang kepada kalian (wahai orang-orang musyrik) kabar orang-orang kafir dari kalangan umat-umat terdahulu sebelum kalian, di mana mereka ditimpa keburukan sebagai akibat kekafiran mereka dan kejahatan perbuatan mereka, dan di akhirat mereka mendapatkan azab yang menyakitkan? ذَٰلِكَ بِأَنَّهُ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوا أَبَشَرٌ يَهْدُونَنَا فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا ۚ وَاسْتَغْنَى اللَّهُ ۚ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ żālika bi`annahụ kānat ta`tīhim rusuluhum bil-bayyināti fa qālū abasyaruy yahdụnanā fa kafarụ wa tawallaw wastagnallāh, wallāhu ganiyyun ḥamīd
6. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?” lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. 6. Apa yang menimpa mereka di dunia dan apa yang akan mereka dapatkan di akhirat, disebabkan karena pada saat mereka didatangi oleh para Rasul Allah dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas dan mukjizat-mukjizat yang nyata, mereka berkata mengingkari, “Apakah orang seperti kami yang membimbing kami?” mereka kafir kepada Allah dan mengingkari risalah para utusanNYa, mereka berpaling dari kebenaran dan tidak menerimanya. Allah tidak membutuhkan iman dan ibadah mereka, karena Allah Mahakaya secara mutlak, Maha Terpuji dalam perkataan, perbuatan dan sifat-sifatNya, Allah tidak mempedulikan mereka, dan kesesatan mereka sama sekali tidak merugikanNYa. زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا ۚ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ ۚ وَذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ za’amallażīna kafarū al lay yub’aṡụ, qul balā wa rabbī latub’aṡunna ṡumma latunabba`unna bimā ‘amiltum, wa żālika ‘alallāhi yasīr
7. Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 7. Orang-orang kafir itu mengklaim atas nama Allah secara batil bahwa Allah tidak akan mengeluarkan mereka dari kubur mereka sesudah kematian. Katakanlah kepada mereka (wahai Rasul) “Tidak, demi tuhanku, sebaliknya Dia akan mengeluarkan kalian dari kubur kalian dalam keadaan hidup, kemudian kalian akan diberitahu tentang apa yang kalian lakukan di dunia,” dan itu bagi Allah sangat mudah sekali. فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ fa āminụ billāhi wa rasụlihī wan-nụrillażī anzalnā, wallāhu bimā ta’malụna khabīr
8. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 8. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan RasulNya (wahai orang-orang musyrik) dan ambillah petunjuk dari al-Quran yang Allah turunkan kepada RasulNya. Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian lakukan, tidak sedikit pun amal kalian yang samar bagi Allah, dan Dia akan membalas kalian atasnya pada Hari Kiamat. يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ yauma yajma’ukum liyaumil-jam’i żālika yaumut-tagābun, wa may yu`mim billāhi wa ya’mal ṣāliḥay yukaffir ‘an-hu sayyi`ātihī wa yudkhil-hu jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, żālikal-fauzul-‘aẓīm 9. (Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
9. Ingatlah hari pengumpulan di mana Allah mengumpulkan orang-orang terdahulu dan orang-orang kemudian, itu adalah hari di mana kerugian dan perbedaan di antara manusia jelas terlihat. Orang-orang beriman mengalahkan orang-orang kafir dan orang-orang fasik, di mana orang-orang yang beriman masuk ke surga dengan rahmat Allah, sedangkan orang-orang yang kafir masuk neraka dengan keadilan Allah. Barangsiapa beriman kepada Allah dan taat kepadaNya, Allah menghapus dosa-dosanya, memasukannya ke daalam surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawah istana-istana dan kebun-kebunnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, kekekalan dalam surga itu adalah keberuntungan besar yang tidak ada lagi keberuntungan sesudahnya. وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābun-nāri khālidīna fīhā, wa bi`sal-maṣīr
10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. 10. Orang-orang yang mengingkari bahwa Allah adalah Tuhan yang haq dan mendustakan bukti-bukti rububiyah dan argument-argumen uluhiyahNya yang dengannya Allah mengutus para RasulNya, mereka adalah penghuni neraka yang kekal di dalamnya selama-lamanya, seburuk-buruk tempat kembali bagi mereka adalah Neraka Jahanam. مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ mā aṣāba mim muṣībatin illā bi`iżnillāh, wa may yu`mim billāhi yahdi qalbah, wallāhu bikulli syai`in ‘alīm
11. Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 11. Seseorang tidaklah ditimpa sesuatu yang tidak diinginkannya kecuali dengan izin Allah, ketetapan, dan takdirNYa. Barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah membimbing hatinya untuk menerima perintahNya dan rela kepada keputusanNYa, Allah membimbingnya kepada keadaan, perkataan dan perbuatan terbaik, sebab dasar hidayah adalah hati, sementara anggota badan adalah pengikut. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sedikit pun yang samar bagiNya. وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۚ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ wa aṭī’ullāha wa aṭī’ur-rasụl, fa in tawallaitum fa innamā ‘alā rasụlinal-balāgul-mubīn
12. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. 12. Taatilah Allah (wahai manusia) dan tunduklah kepada perintah dan laranganNYa. Taatilah Rasulullah dalam apa yang beliau sampaikan dari Tuhannya. Bila kalian berpaling dari ketaatan kepada Allah dan RasulNya, maka Rasul Kami tidak ditimpa kerugian apa pun dari berpalingnya kalian, karena tugasnya hanya menyampikan apa yang dengannya Allah mengutusnya kepada kalian. اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ allāhu lā ilāha illā huw, wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn
13. (Dialah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja. 13. Hanya Allah semata, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. hanya kepada Allah semata hendaknya orang-orang yang beriman kepada keesaaNya menyerahkan segala urusan mereka. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ yā ayyuhallażīna āmanū inna min azwājikum wa aulādikum ‘aduwwal lakum faḥżarụhum, wa in ta’fụ wa taṣfaḥụ wa tagfirụ fa innallāha gafụrur raḥīm
14. Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 14. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, sesungguhnya diantara para istri dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian yang menghalang-halangi kalian dari jalan Allah, dan menggembosi kalian dari ketaatan kepada Allah. Waspadailah mereka, jangan menuruti mereka. Bila kalian berpaling dari keburukan-keburukan mereka dan memaafkannya serta menutupinya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah mengampuni dosa-dosa kalian karena Allah adalah Pemilik ampunan yang besar dan rahmat yang luas. إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ innamā amwālukum wa aulādukum fitnah, wallāhu ‘indahū ajrun ‘aẓīm
15. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. 15. Tidakla Harta dan anak-anak kalian kecuali hanyalah ujian bagi kalian, dan di sisi Allah dan pahala besar bagi siapa yang mengedepankan ketaatan kepada Allah atas ketaatan kepada selain Allah, dan menunaikan hak Allah dalam hartanya. فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ ۗ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ fattaqullāha mastaṭa’tum wasma’ụ wa aṭī’ụ wa anfiqụ khairal li`anfusikum, wa may yụqa syuḥḥa nafsihī fa ulā`ika humul-mufliḥụn 16. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
16. Kerahkanlah (wahai orang-orang yang beriman) usaha dan upaya kalian dalam bertakwa kepada Allah, dengarkanlah Rasulullah dengan perenungan dan tafakur. Taatilah perintahnya dan jauhilah larangannya. Infakkanlah sebagian dari apa yang Allah rizkikan kepada kalian, niscaya itu lebih baik bagi kalian. Barangsiapa selamat dari kekikiran dan kebakhilan terhadap apa yang lebih dari kebutuhannya, maka mereka adalah orang-orang yang beruntung meraih semua kebaikan dan segala apa yang diharapkan. إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ in tuqriḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā’if-hu lakum wa yagfir lakum, wallāhu syakụrun ḥalīm
17. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. 17. Jika kalian menginfakkan harta kalian di jalan Allah dengan ikhlas dan jiwa yang rela, niscaya Allah melipatgandakan pahalanya bagi kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha berterima kasih kepada orang-orang yang berinfak dengan memberi mereka balasan yang baik, Maha Penyantun sehingga tidak menyegerakan hukuman atas siapa yang mendurhakaiNYa. عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ‘ālimul-gaibi wasy-syahādatil-‘azīzul-ḥakīm
18. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 18. Allah Maha Mengetahui segala apa yang ghaib dan apa yang hadir. Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, Mahabijaksana dalam perkataaan dan perbuatanNya.