TAFSIR AYAT "YAA AYYUHANNAAS" Q.S. AL-HAJJ AYAT 73-74
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَن يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِن يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَّا يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Allah berfirman: “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat-pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:
1. Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Ini adalah perumpamaan yang Allah berikan untuk menerangkan kehinaan menyembah berhala dan meminta-minta kepada selain Allah.
3. Orang yang melakukan hal itu adalah bodoh, rendah, hina dan kurang akalnya.
4. Kita diperintah untuk mendengarkan dengan seksama dan memperhatikan dengan keseriusan perumpamaan ini.
5. Semua yang disembah selain Allah; baik berupa berhala, orang mati dan apa saja tidaklah mampu untuk menciptakan seekor lalat padahal lalat adalah makhluk Allah yang kecil dan hina.
6. Sekiranya manusia dan jin berkumpul semuanya dan saling bantu membantu untuk menciptakan seekor lalat tidaklah mampu.
7. Jangankan menciptakan seekor lalat, sekiranya ada seekor lalat yang mengambil sesuatu dari mereka tidaklah mereka mampu untuk mengembalikan sesuatu yang telah diambil oleh lalat tersebut. Ini adalah puncak kelemahan.
8. Yang disembah selain Allah adalah lemah demikian pula lalat tersebut sama lemahnya.
9. Yang lebih lemah lagi adalah orang yang bergantung kepada sesuatu yang lemah dan menempatkannya pada kedudukan Rabb, Tuhan sekalian alam.
10. Mereka sama sekali tidak mengenal Allah dan tidak mengetahui kedudukanNya sehingga menyamakan sesuatu yang lemah dari segala sisinya dengan Allah yang Maha Kaya dan Maha Kuat dalam segala-galanya.
11. Mereka menyamakan sesuatu yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat untuk dirinya dan orang lain, tidak bisa menghidupkan, mematikan dan tidak bisa pula membangkitkan dengan Allah yang memberikan manfaat, madharat, menghidupkan, mematikan, membangkitkan, memberi, mencegah, Raja diraja dan pemilik segala-galanya. Sungguh amatlah jauh perbedaan keduanya.
12. Allah adalah Dzat yang Maha sempurna kekuatanNya lagi Maha sempurna keperkasaanNya, yang demikian itu dikarenakan semua makhluk berada di TanganNya, tiadalah yang bergerak dan diam melainkan dengan keinginan dan kehendakNya, apa yang Dia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dikehendaki pasti tidak akan terjadi.
13. Diantara keMahasempurnaan kekuatan Allah adalah Dia memegang langit-langit dan bumi dengan TanganNya, Dia membangkitkan seluruh makhluk hanya dengan sekali teriakan atau tiupan dan Dia menghancurkan para penguasa yang dzalim dan umat-umat yang melampaui batas dengan mudah sekali.
14. Kewajiban kita adalah beribadah kepada Allah dengan memurnikan tauhid dan menjauhi segala macam dan bentuk syirik.
2. Ini adalah perumpamaan yang Allah berikan untuk menerangkan kehinaan menyembah berhala dan meminta-minta kepada selain Allah.
3. Orang yang melakukan hal itu adalah bodoh, rendah, hina dan kurang akalnya.
4. Kita diperintah untuk mendengarkan dengan seksama dan memperhatikan dengan keseriusan perumpamaan ini.
5. Semua yang disembah selain Allah; baik berupa berhala, orang mati dan apa saja tidaklah mampu untuk menciptakan seekor lalat padahal lalat adalah makhluk Allah yang kecil dan hina.
6. Sekiranya manusia dan jin berkumpul semuanya dan saling bantu membantu untuk menciptakan seekor lalat tidaklah mampu.
7. Jangankan menciptakan seekor lalat, sekiranya ada seekor lalat yang mengambil sesuatu dari mereka tidaklah mereka mampu untuk mengembalikan sesuatu yang telah diambil oleh lalat tersebut. Ini adalah puncak kelemahan.
8. Yang disembah selain Allah adalah lemah demikian pula lalat tersebut sama lemahnya.
9. Yang lebih lemah lagi adalah orang yang bergantung kepada sesuatu yang lemah dan menempatkannya pada kedudukan Rabb, Tuhan sekalian alam.
10. Mereka sama sekali tidak mengenal Allah dan tidak mengetahui kedudukanNya sehingga menyamakan sesuatu yang lemah dari segala sisinya dengan Allah yang Maha Kaya dan Maha Kuat dalam segala-galanya.
11. Mereka menyamakan sesuatu yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat untuk dirinya dan orang lain, tidak bisa menghidupkan, mematikan dan tidak bisa pula membangkitkan dengan Allah yang memberikan manfaat, madharat, menghidupkan, mematikan, membangkitkan, memberi, mencegah, Raja diraja dan pemilik segala-galanya. Sungguh amatlah jauh perbedaan keduanya.
12. Allah adalah Dzat yang Maha sempurna kekuatanNya lagi Maha sempurna keperkasaanNya, yang demikian itu dikarenakan semua makhluk berada di TanganNya, tiadalah yang bergerak dan diam melainkan dengan keinginan dan kehendakNya, apa yang Dia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dikehendaki pasti tidak akan terjadi.
13. Diantara keMahasempurnaan kekuatan Allah adalah Dia memegang langit-langit dan bumi dengan TanganNya, Dia membangkitkan seluruh makhluk hanya dengan sekali teriakan atau tiupan dan Dia menghancurkan para penguasa yang dzalim dan umat-umat yang melampaui batas dengan mudah sekali.
14. Kewajiban kita adalah beribadah kepada Allah dengan memurnikan tauhid dan menjauhi segala macam dan bentuk syirik.