Halaman

    Social Items

TAFSIR AYAT "YAA AYYUHANNAAS" Q.S. AL-HUJURAAT AYAT 13

TAFSIR AYAT "YAA AYYUHANNAAS"
Q.S. AL-HUJURAAT AYAT 13--

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Allah berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Tafsir Mudah dan Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
2. Manusia semuanya berasal dari Adam dan isterinya, Hawa.
3. Allah menjadikan manusia berkembang biak sehingga berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.
4. Tujuan utama dari perkembangbiakan ini adalah agar supaya mereka saling mengenal, tolong menolong, membantu, mewarisi dan gotong royong terutama dengan karib kerabat dan sanak famili.
5. Ayat ini adalah dalil pentingnya mengetahui nasab garis keturunan agar tidak rancu dan bercampur aduk.
6. Manusia yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling bertakwa.
7. Bertakwa adalah mengerjakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
8. Islam tidak memandang pangkat, kedudukan, jabatan, penampilan dan kebangsawanan atau lainnya apabila tidak di hiasi dengan takwa.
9. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Sesunggunya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, akan tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian”. (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
10. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal siapa yang bertakwa lahir dan batin dan siapa yang bertakwa lahirnya saja tanpa di sertai batinnya, masing-masing akan mendapatkan balasan setimpal.
11. Ukuran mulia disisi Allah berbeda dengan mulia disisi manusia. Mulia disisi manusia identik dengan materi duniawi, sedang mulia disisi Allah tidak berhubungan dengan materi duniawi sedikitpun.
12. Jika kita ingin menjadi orang yang mulia disisi Allah hendaklah kita menjadi orang yang bertakwa.
13. Apalah artinya kita dianggap mulia oleh manusia jika disisi Allah kita adalah termasuk orang yang hina karena tidak bertakwa.

Related Post

Load Comments

Subscribe Our Newsletter