Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban--Penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada hari Raya Iduladha (10 Zulhijah) setelah menggelar salat Id dan dalam tiga hari tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Zulhijah. Penyembelihan ini tidak hanya bermakna penyempurnaan ibadah, tetapi juga didasari kisah Nabi Ibrahim ketika mendapat perintah untuk menyembelih putranya yang bernama Ismail.
عن أنس بن مالك رضي اللَّه عنه قال، ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau berkata :“ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan dua domba yang berwarna putih yang ada hitamnya, dan bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangannya, menyebut nama Allah dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di atas samping kambing. “ ( HR. al-Bukhari (5558) dan Muslim (1966 ))
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1. Wajib membaca basmalah, dan disunnahkan bertakbir. Lalu meletakkan kaki pada leher hewan sembelihan.
2- Disunnahkan menyebut nama shahibul qurban. Sebagaimana praktek Nabi ketika berqurban beliau bersabda:
اللهم هذا عني، وعمّن لم يُضحِّ من أمتي
“Ini qurban dariku dan umatku yang tidak bisa berqurban” (HR. Al Hakim 7629, dishahihkan Al Albani dalam Syarah At Thahawiyah 456)
3- Gunakan pisau yang tajam sehingga cepat putus dengan demikian hewan qurban tidak terlalu lama merasakan sakit, dan tenangkan hewan sebelum di sembelih.
Dalilnya:
وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح . وليحد أحدكم شفرته . فليرح ذبيحته
“Jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian menajamkan pisau dan hendaknya ia menenangkan hewan sembelihannya” (HR. Muslim 1995)
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur'an :
1. Wajib membaca basmalah, dan disunnahkan bertakbir. Lalu meletakkan kaki pada leher hewan sembelihan.
Dalilnya:
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
“Jangan kalian makan sembelihan yang tidak disebut nama Allah atasnya, karena itu adalah kefasikan” (QS. Al An’am: 121)
2. Hewan benar-benar mati karena disembelih. Pendapat Ibnu Abbas dan Mujahid, bahwa sesungguhnya tidak boleh memakan unta yang disembelih kecuali bila telah nyata kematiannya dan tidak bergerak-gerak lagi.
فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا
Kemudian apabila telah roboh (mati) (Al-Hajj: 36)
Teknik Penyembelihan Hewan
- Hewan direbahkan pada posisi bagian kiri disunahkan menghadap kiblat
- Keempat kaki diikat
- Wajib membaca doa sebelum penyembelihan. Doa: “Bismillahi Allahu Akbar”
- Tempat penyembelihan pada bagian leher di belakang jakun
- Memotong tiga saluran (saluran pernafasan, makanan, pembuluh darah) dengan satu kali sayatan tanpa mengangkat pisau
- Memeriksa kelayakan proses penyembelihan dengan memastikan tiga saluran terputus
Menetapkan Status Kematian Hewan Penyembelihan (minimal > 2 menit)
- Tidak adanya respons/reflek kornea mata (mata tidak berkedip)
- Tidak adanya gerakan pada perut
- Berhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terpotong
Proses Tindak Lanjut Setelah Pemotongan
- Pemisahan kepala dan kaki
- Pengulitan digantung di tempat yang bersih
- Pemisahan jeroan merah (hati, jantung, ginjal, limpa) dan hijau (lambung dan usus)
- Jeroan hijau segera dicuci di tempat yang terpisah
- Pemotongan daging dilakukan di tempat yang bersih dan terlindung dari sinar matahari
- Kantong plastik untuk daging dan jeroan dipisahkan, gunakanlah kantong plastik tidak berwarna (untuk makanan)
- Daging yang sudah dikemas segera didistribusikan
- Lubang bekas saluran darah harus di tutup kembali dengan rapi