Halaman

    Social Items

Celana Cingkrang

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم


Firman Alloh :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sungguh, telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rohmat) Alloh dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Alloh.(QS 33:21)

CELANA CINGKRANG ITU PERINTAH NABI ATAU BUKAN

Nabi shollallohu‘alaihi wa sallam bersabda:

ما أسفل من الكعبين من الإزار ففي النار

“Kain yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhori 5787)

Nabi shollallohu‘alaihi wa sallam bersabda:

ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم المسبل والمنان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب

“Ada tiga jenis manusia yang tidak akan diajak biacar oleh Alloh pada hari Kiamat, tidak dipandang, dan tidak akan disucikan oleh Alloh. Untuk mereka bertiga siksaan yang pedih:
1. Itulah laki-laki yang isbal,(Kain nya dibawah mata kaki) 
2.orang yang mengungkit-ungkit sedekah
3.dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu”. (HR. Muslim, 106)


Ibnu Muflih berkata : ‘Imam Ahmad Rodhiallohu’anhu Ta’ala berkata, yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka, tidak boleh menjulurkan sedikitpun bagian dari pakaian melebihi itu.

Perkataan ini zhohirnya adalah pengharaman’ (Al Adab Asy Syari’ah, 3/492). Ini juga pendapat yang dipilih Al Qadhi ‘Iyadh, Ibnul ‘Arabi ulama madzhab Maliki, dan dari madzhab Syafi’i ada Adz Dzahabi dan Ibnu Hajar Al Asqalani cenderung menyetujui pendapat beliau.

 Juga merupakan salah satu pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, pendapat madzhab Zhahiriyyah, Ash Shan’ani, serta para ulama di masa ini yaitu Syaikh Ibnu Baaz, Al Albani, Ibnu ‘Utsaimin. Pendapat kedua inilah yang sejalan dengan berbagai dalil yang ada.

Nabi shollallohu‘alaihi wa sallam bersabda:

لا تسبن أحدا ، ولا تحقرن من المعروف شيئا ، ولو أن تكلم أخاك وأنت منبسط إليه وجهك ، إن ذلك من المعروف ، وارفع إزارك إلى نصف الساق ، فإن أبيت فإلى الكعبين ، وإياك وإسبال الإزار ؛ فإنه من المخيلة ، وإن الله لا يحب المخيلة

“Janganlah kalian mencela orang lain. Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, walaupun itu hanya dengan bermuka ceria saat bicara dengan saudaramu. Itu saja sudah termasuk kebaikan. Dan naikan kain sarungmu sampai pertengahan betis. Kalau engkau enggan, maka sampai mata kaki. Jauhilah isbal dalam memakai kain sarung Karena isbal (memanjangkan kain dibawah matakaki) itu adalah kesombongan. Dan Alloh tidak menyukai kesombongan” (HR. Abu Daud 4084, dishohihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)


Untukmu yang berkoar, mengoceh dan memandang rendah celana cingkrang dan menganggapnya ciri radikal, renungkanlah hadits2 berikut yang menggambarkan sifat pakaian Nabi Muhammad yang diri kalian mengaku cinta kepada beliau.

إزاره إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ

*“(Ujung) sarung Rosululloh hingga tengah kedua betis beliau*.” (HR at-Tirmidzi dalam asy-Syama’il dan dishohihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Mukhtashar asy-Syama’il al-Muhammadiyyah (no. 97).

Dan hadits Abu Juhaifah:

رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ وَعَلَيْهِ حُلَّةً حَمْرَاءَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى بَرِيْقِ سَاقَيْهِ

*“Saya melihat Rosululloh memakai baju merah, seakan-akan saya melihat putih kedua betis beliau.”* (HR al-Bukhori (no. 633)


Seandainya engkau melihat Nabi berpakaian cingkrang seperti itu, beranikah dirimu berceloteh bahwa beliau adalah radikal?! Beranikah engkau melarangnya berpakaian seperti itu?! Beranikah engkau mencibir beliau?!

jika memang dirimu belum bisa mencontoh/meneladani Nabimu dalam berpakaian, setidaknya jangan menjadi musuh dalam mentauladani Nabimu dan melarang orang yang mau menerapkannya?! Sungguh berat urusannya kelak di akherot karena engkau akan berhadapan dengan Robbmu di pengadilan akhirot kelak.

Related Post

Load Comments

Subscribe Our Newsletter