Halaman

    Social Items

UMAR BIN KHOTHOB MENGALOKASIKAN DANA KESEJAHTERAAN BAYI

KHOLIFAH UMAR BIN AL-KHOTHOB RODHIYALLOHU ‘ANHU MENGALOKASIKAN DANA KHUSUS UNTUK KESEJAHTERAAN BAYI

Alloh Azza wa Jalla berfirman:

وَأَقْسِطُواْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berlaku adil. [al-Hujurât/49:9]


Umar Rodhiyallohu ‘anhu sangat memperhatikan nasib rakyatnya. Sebagai buktinya, ia mengeluarkan dana khusus dari baitul mâl untuk kesejahteraan bayi.

Aslam, maula (bekas budak) Umar Rodhiyallohu ‘anhu bercerita: “Pernah ada satu rombongan saudagar datang ke Madinah. Mereka singgah di mushala. Umar Rodhiyallohu ‘anhu berkata kepada Abdurrahman bin Auf Rodhiyallohu ‘anhu : “Bagaimana jika malam ini kita menjaga mereka?” “Abdurrahman Rodhiyallohu ‘anhu berkata: “Ya, aku setuju!” Maka keduanya menjaga para saudagar tersebut sepanjang malam sambil sholat. Namun tiba-tiba Umar Rodhiyallphu ‘anhu mendengar suara anak kecil menangis. Umar Rodhiyallohu ‘anhu segera menuju suara tangisan itu dan bertanya kepada ibunya: “Takutlah engkau kepada Alloh Azza wa jalla dan berbuat baiklah dalam merawat anakmu”. Kemudian Umar Rodhiyallohu ‘anhu kembali ke tempatnya. Kemudian ia mendengar lagi suara bayi itu dan ia mendatanginya kembali dan berkata kepada ibunya seperti perkataan ia tadi.

Setelah itu Umar Rodhiyallohu ‘anhu kembali ke tempatnya semula. Di akhir malam dia mendengar bayi tersebut menangis lagi. Umar Rodhiyallohu ‘anhu segera mendatangi bayi itu dan berkata kepada ibunya: “Celakalah engkau, sesungguhnya engkau adalah ibu yang buruk, kenapa aku masihx mendengar anakmu menangis sepanjang malam?” Wanita itu menjawab: “Hai tuan, sesungguhnya aku berusaha menyapihnya dan memalingkan perhatiannya untuk menyusu tetapi dia masih tetap ingin menyusu.” Umar Rodhiyallohu ‘anhu bertanya: “Kenapa engkau akan menyapihnya?” Wanita itu menjawab: “Karena Umar Rodhiyallohu ‘anhu hanya memberikan jatah makan untuk anak-anak yang telah disapih saja”. Umar Rodhiyallohu ‘anhu bertanya kepadanya: “Berapa usia anakmu?” Dia menjawab: “Baru beberapa bulan saja.” Maka Umar Rodhiyallohu ‘anhu berkata: “Celakalah engkau, kenapa terlalu cepat engkau menyapihnya?” Maka ketika sholat subuh, bacaan Umar Rodhiyallohu ‘anhu nyaris tidak terdengar jelas oleh para makmum disebabkan tangisnya.

Umar berkata: “Celakalah engkau hai Umar Rodhiyallohu ‘anhu , berapa banyak bayi-bayi kaum Muslimin yang telah engkau bunuh”. Setelah itu ia menyuruh salah seorang pegawainya untuk mengumumkan: “Janganlah kalian terlalu cepat menyapih anak-anak kalian, sebab kami akan memberikan jatah bagi setiap bayi yang lahir dalam Islam”. Umar segera menyebarkan berita ini ke seluruh daerah kekuasaannya”. 

Perhatian terhadap bayi ini sangat penting, karena usia balita merupakan masa pertumbuhan. Apabila si bayi kurang gizi maka bisa membahayakan pertumbuhannya setelah dewasa. Generasi-generasi mendatang ini harus diperhatikan perkembangannya mulai dari bayi. Pemerintah harus serius memperhatikan masalah ini. Jangan sampai terdengar lagi berita kasus gizi buruk yang menyerang bayi. Kebijakan Umar Rodhiyallohu ‘anhu ini patut dijadikan sebagai teladan yang baik.

Related Post

Load Comments

Subscribe Our Newsletter