TAHUN BARU, APANYA YANG BARU ?
Ada apa sebenarnya dengan tahun baru ?
Untuk siapakah tahun baru ?
Emangnya apanya yang baru ?
Seringkali terjadi pembodohan publik. Sesuatu yg buruk akan dianggap baik dengan propaganda yg tiada henti (PENCITRAAN), sehingga terbentuklah opini publik bahwa itu adalah hal yg baik.
Begitu pula dengan tahun baru.
*COBA KITA GUNAKAN AKAL SEHAT KITA*
Ingatlah bahwa tidak ada yg baru.
Tempat kerja kita tetap yg lama.
Tempat sekolah kita juga sama.
Istri atau suami kita juga tidak baru.
Anak-anak kita juga masih yg lama.
Rumah kita juga tetap yg dahulu.
Teman-teman dan sohib juga sama.
Gaji kita juga tetap.
*TERUS APANYA YANG BARU ?*
Sebagian umat Islam turut dalam perayaan tahun baru dengan berbagai cara.
Ada yg tenggelam dalam acara-acara tidak berguna.
Ada yg menggunakannya untuk bermuhasabah.
Ada yg berkumpul untuk berdoa dan berdzikir.
Ketahuilah, di malam tahun baru itu tidak ada peristiwa apapun, sehingga engkau harus bersikap atau bertindak.
Tidak ada yg istimewa, tidak pada kita tidak pada negara, tidak pada keluarga kita
*TIDAK ADA APA-APA DI MALAM TAHUN BARU. LAA SYAI-I*
*Kita saja yg tertipu OLEH MEDIA*
Laluilah malam tahun baru seperti seorang petani muslim di lereng gunung Merapi.
Setelah shalat isya’ ia bersiap-siap untuk tidur.
Ia berwudu’ seperti hendak shalat.
Lalu ia membaca doa dan wirid sebelum tidur.
Lalu ia bangun sebelum subuh untuk mengambil bagian rizkinya dari shalat malam.
Dan ketika adzan subuh dikumandangkan, ia berangkat ke rumah Allah.
Dan kemudian ia memulai aktivitasnya seperti biasa.
KARENA DI MALAM TAHUN BARU MEMANG TIDAK ADA PERISTIWA APA-APA
Orang yg cerdas adalah orang yg berusaha untuk berada di depan dan tidak mau menjadi ekor, dia menjadi dirinya sendiri.
Maka kita jangan menjadi ekor, karena tugas ekor itu menutupi aib dan kotoran serta mengusir serangga
Sudah saatnya yg mengaku Islam untuk kembali kepada ISLAM.
Yang paling istimewa untuk umat islam adalah MALAM LAILATUL QADAR karena lebih baik dari 1.000 bulan
Barokallohu fiikum.