Halaman

    Social Items

TIGA GOLONGAN YANG DICINTAI DAN DI BENCI ALLOH--Dari Abu Huroiroh RA berkata, Rosululloh SAW bersabda: 
"Sesungguhnya Alloh meridhoi kalian dalam tiga perkara dan benci kepada kalian dalam tiga perkara. Alloh meridhai kalian jika kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, jika kalian berpegang teguh kepada agamanya dan tidak berpecah belah, dan jika kalian saling menasihati kepada orang yang diserahkan kepadanya urusanmu. Dan Alloh membenci kalian dari sikap percaya kepada informasi yang tidak tentu sumbernya, banyak bertanya (tentang perkara yang tidak perlu) dan memboroskan harta." (HR Ahmad).

Hadis di atas menjelaskan tentang orang yang akan mendapatkan ridha Alloh jika melakukan tiga perkara. Pun demikian, orang yang akan mendapatkan kebencian dari Alloh dalam tiga perkara. Pertama, perkara yang bisa mendatangkan ridho Alloh adalah beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukan-Nya.

 Dalam Alquran, Alloh SWT berfirman:


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Dan sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Alloh tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,
(QS an-Nisa: 36).


Kedua, perkara yang bisa mendatangkan ridho Alloh adalah orang yang Berpegang teguh kepada agama-Nya dan tidak berpecah belah. Inilah makna firman Alloh yang berbunyi:



وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Alloh mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
(Ali Imran: 103).


 Ketiga, Alloh juga meridhai kepada orang yang saling menasihati dalam melaksanakan kewajiban.

Sebaliknya, Alloh membenci manusia yang melakukan tiga perkara.

 Pertama. Orang yang mudah menerima kabar yang tidak jelas sumbernya. Hari ini kita disuguhkan dengan berbagai informasi tanpa batas, baik yang ada di media konvensional maupun media sosial. Penyebaran informasi yang cepat kadang membuat kita lupa untuk mencari tahu sumbernya.

Fenomena hoaks hari ini sungguh sangat memilukan. Hoaks bisa memecah persatuan. Ada banyak saudara sesama muslim yang memutuskan silaturokhim disebabkan perselisihan. kemarahan terjadi karena dipengaruhi oleh opini yang berisi kebohongan. Oleh sebab itu, telitilah setiap berita yang datang supaya tidak mendatangkan musibah dikalangan suatu kaum (QS al-Hujurat: 6).

Perkara kedua yang dibenci Alloh adalah Orang yang banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak perlu hingga dapat menyusahkan orang lain untuk beramal.

Imam an-Nawawi mengategorikan tiga macam pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang dilarang adalah jenis pertanyaan yang ketiga. Pertanyaan ini mengenai sesuatu yang tidak penting dan kalau ditanyakan maka bisa jadi memberatkan.

Perkara ketiga, Alloh membenci Muslim yang boros dalam membelanjakan harta. Boros yang dimaksud dalam Islam adalah mengeluarkan harta untuk hal yang sia-sia, terutama mengeluarkan harta untuk hal yang haram. Mengenai hal ini, Alloh SWT berfirman: 
"Janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Robbnya." (QS al-Isra: 26-27).

TIGA GOLONGAN YANG DICINTAI DAN DI BENCI ALLOH

TIGA GOLONGAN YANG DICINTAI DAN DI BENCI ALLOH--Dari Abu Huroiroh RA berkata, Rosululloh SAW bersabda: 
"Sesungguhnya Alloh meridhoi kalian dalam tiga perkara dan benci kepada kalian dalam tiga perkara. Alloh meridhai kalian jika kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, jika kalian berpegang teguh kepada agamanya dan tidak berpecah belah, dan jika kalian saling menasihati kepada orang yang diserahkan kepadanya urusanmu. Dan Alloh membenci kalian dari sikap percaya kepada informasi yang tidak tentu sumbernya, banyak bertanya (tentang perkara yang tidak perlu) dan memboroskan harta." (HR Ahmad).

Hadis di atas menjelaskan tentang orang yang akan mendapatkan ridha Alloh jika melakukan tiga perkara. Pun demikian, orang yang akan mendapatkan kebencian dari Alloh dalam tiga perkara. Pertama, perkara yang bisa mendatangkan ridho Alloh adalah beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukan-Nya.

 Dalam Alquran, Alloh SWT berfirman:


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Dan sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Alloh tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,
(QS an-Nisa: 36).


Kedua, perkara yang bisa mendatangkan ridho Alloh adalah orang yang Berpegang teguh kepada agama-Nya dan tidak berpecah belah. Inilah makna firman Alloh yang berbunyi:



وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Alloh mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
(Ali Imran: 103).


 Ketiga, Alloh juga meridhai kepada orang yang saling menasihati dalam melaksanakan kewajiban.

Sebaliknya, Alloh membenci manusia yang melakukan tiga perkara.

 Pertama. Orang yang mudah menerima kabar yang tidak jelas sumbernya. Hari ini kita disuguhkan dengan berbagai informasi tanpa batas, baik yang ada di media konvensional maupun media sosial. Penyebaran informasi yang cepat kadang membuat kita lupa untuk mencari tahu sumbernya.

Fenomena hoaks hari ini sungguh sangat memilukan. Hoaks bisa memecah persatuan. Ada banyak saudara sesama muslim yang memutuskan silaturokhim disebabkan perselisihan. kemarahan terjadi karena dipengaruhi oleh opini yang berisi kebohongan. Oleh sebab itu, telitilah setiap berita yang datang supaya tidak mendatangkan musibah dikalangan suatu kaum (QS al-Hujurat: 6).

Perkara kedua yang dibenci Alloh adalah Orang yang banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak perlu hingga dapat menyusahkan orang lain untuk beramal.

Imam an-Nawawi mengategorikan tiga macam pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang dilarang adalah jenis pertanyaan yang ketiga. Pertanyaan ini mengenai sesuatu yang tidak penting dan kalau ditanyakan maka bisa jadi memberatkan.

Perkara ketiga, Alloh membenci Muslim yang boros dalam membelanjakan harta. Boros yang dimaksud dalam Islam adalah mengeluarkan harta untuk hal yang sia-sia, terutama mengeluarkan harta untuk hal yang haram. Mengenai hal ini, Alloh SWT berfirman: 
"Janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Robbnya." (QS al-Isra: 26-27).
Load Comments

Subscribe Our Newsletter