Halaman

    Social Items

MEMAAFKAN ITU BAIK
Memaafkan menjadi sebuah kebutuhan bagi seluruh umat manusia. Bukan sekedar sebagai tanda ada rasa bersalah dan pengakuan atas seluruh kesalahan yang telah dibuat. Meminta maaf dan memaafkan juga menjadikan kita sebagai manusia yang penuh dengan kelapangan dan kerendahan hati.

Surat Ali Imron ayat 133-134;

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿١٣٣﴾ الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّـهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٣٤

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Roobmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan *memaafkan (kesalahan) orang.* Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

 Sebagaimana ketika Alloh Subhanahu wa Ta’ala menegur Abu Bakar yang tidak mau memaafkan orang yang menuduh ‘Aisyah telah berzina. Dimana ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha dituduh berzina dengan seorang Sahabat. Sehingga kemudian tuduhan itu tersebar menjadi isu yang hangat di kota Madinah. Lalu Alloh turunkan ayat yang menyebutkan tentang bersihnya ‘Aisyah dari tuduhan tersebut. Dan ternyata diantara yang menuduh dan menyebarkan tuduhannya itu adalah seorang kerabat Abu Bakar yang miskin yang Abu Bakar selalu memberi makan kepada dia dan mencukupi kebutuhan dia sehari-hari.

Melihat ternyata saudaranya yang ikut menyebarkan tersebut, maka Abu Bakar bersumpah tidak akan pernah lagi memberikan kebaikan kepadanya. Maka Alloh turunkan:

أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّـهُ لَكُمْ

“Apakah kamu tidak ingin bahwa Alloh mengampunimu? ” (QS. An-Nur[24]: 22)

Mendengar itu Abu Bakar berkata, “Iya, aku ridho Alloh mengampuni dosaku.” Maka kemudian Abu Bakar memaafkan saudaranya kemudian kembali berbuat baik kepadanya.


Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata:

يَا رَسُول اللَّه، إِنَّ لِي قَرابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُوني، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِم وَيُسِيئُونَ إِليَّ، وأَحْلُمُ عنهُمْ وَيَجْهَلُونَ علَيَّ، فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ المَلَّ، وَلا يَزَالُ معكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلكَ

“Wahai Rosululloh, sama memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Alloh akan menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu'” (HR. Muslim)

Rosulullloh bersabda,
ثَلَاثٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْداً بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Ada tiga golongan yang berani bersumpah untuknya, tidaklah berkurang harta karena shodaqoh, dan tidaklah menambah bagi seorang pemaaf melainkan kemulyaan, dan tidaklah seseorang bertawadhu’ (rendah hati) melainkan akan diangkat derajatnya oleh Alloh Subhanahu Wata’ala.” (HR.Tirmidzi)

MEMAAFKAN ITU BAIK

MEMAAFKAN ITU BAIK
Memaafkan menjadi sebuah kebutuhan bagi seluruh umat manusia. Bukan sekedar sebagai tanda ada rasa bersalah dan pengakuan atas seluruh kesalahan yang telah dibuat. Meminta maaf dan memaafkan juga menjadikan kita sebagai manusia yang penuh dengan kelapangan dan kerendahan hati.

Surat Ali Imron ayat 133-134;

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿١٣٣﴾ الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّـهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٣٤

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Roobmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan *memaafkan (kesalahan) orang.* Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

 Sebagaimana ketika Alloh Subhanahu wa Ta’ala menegur Abu Bakar yang tidak mau memaafkan orang yang menuduh ‘Aisyah telah berzina. Dimana ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha dituduh berzina dengan seorang Sahabat. Sehingga kemudian tuduhan itu tersebar menjadi isu yang hangat di kota Madinah. Lalu Alloh turunkan ayat yang menyebutkan tentang bersihnya ‘Aisyah dari tuduhan tersebut. Dan ternyata diantara yang menuduh dan menyebarkan tuduhannya itu adalah seorang kerabat Abu Bakar yang miskin yang Abu Bakar selalu memberi makan kepada dia dan mencukupi kebutuhan dia sehari-hari.

Melihat ternyata saudaranya yang ikut menyebarkan tersebut, maka Abu Bakar bersumpah tidak akan pernah lagi memberikan kebaikan kepadanya. Maka Alloh turunkan:

أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّـهُ لَكُمْ

“Apakah kamu tidak ingin bahwa Alloh mengampunimu? ” (QS. An-Nur[24]: 22)

Mendengar itu Abu Bakar berkata, “Iya, aku ridho Alloh mengampuni dosaku.” Maka kemudian Abu Bakar memaafkan saudaranya kemudian kembali berbuat baik kepadanya.


Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata:

يَا رَسُول اللَّه، إِنَّ لِي قَرابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُوني، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِم وَيُسِيئُونَ إِليَّ، وأَحْلُمُ عنهُمْ وَيَجْهَلُونَ علَيَّ، فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ المَلَّ، وَلا يَزَالُ معكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلكَ

“Wahai Rosululloh, sama memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Alloh akan menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu'” (HR. Muslim)

Rosulullloh bersabda,
ثَلَاثٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْداً بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Ada tiga golongan yang berani bersumpah untuknya, tidaklah berkurang harta karena shodaqoh, dan tidaklah menambah bagi seorang pemaaf melainkan kemulyaan, dan tidaklah seseorang bertawadhu’ (rendah hati) melainkan akan diangkat derajatnya oleh Alloh Subhanahu Wata’ala.” (HR.Tirmidzi)
Load Comments

Subscribe Our Newsletter