PERSAUDARAAN YANG SAMPAI KE SURGA
Manusia itu bersaudara, meski di antara mereka berbeda suku, bangsa, bahasa atau agama yang dianutnya. Oleh karena bersaudara maka idealnya seperti satu tubuh yang apabila satu anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain turut merasakannya.
Idealnya dalam bersaudara itu ada saling mengenal, saling mengerti, tolong menolong dalam kebajikan dan bersatu padu dalam meraih kemaslahatan hidup bersama. Sebaliknya, bukanlah bersaudara jika di antara manusia itu saling menyakiti, saling merugikan, dan apalagi saling menumpahkan darah. Perbedaan yang ditakdirkan tidak selayaknya menjadi sebab putusnya rasa persaudaraan antar umat manusia.
49.Al-Hujarāt : 10
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Alloh agar kamu mendapat rohmat.
Umar bin Khottob berkata,
ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به
“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang soleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim, no. 2733)
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhori, no. 6170; Muslim, no. 2640)
Hasan Al- Bashri berkata,
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (Ma’alimut Tanzil 4/268)
“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Alloh, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Alloh untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Roob kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Alloh, ”Ya Roob kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”
Alloh berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Roob kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).